Minggu, 01 Februari 2015

Al Falah

Salah satu kegiatan rutin yang biasa diadakan oleh beberapa pondok besar ya seperti ini nih.. Ini saat kita di salah satu pondok di daerah Ploso, Mojo, Kediri.
Keseruan bersama mereka, para penghuni asli
pondok ini sangat berkesan sekali. Moment ini tak akan pernah kita temukan jika kita masih berada di lingkungan sekolah atau yang lain. Karena mereka hanya ada di lembaga keagamaan seperti ini. Karena mereka, kita dapet pelajran berharga banget tentang kehidupan di sana, tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka saat di pondok, saat mereka harus menuntut ilmu dan jauh dari keluarga. Bagaimana tidak?? Kebanyakan mereka datang dari luar kota yang notabenenya jauh dari Kediri sini. Tidak hanya itu, ada juga yang berasal dari luar jawa, mereka pun rela tidak pulang ke kampung halaman mereka, meski itu sampai bertahun-tahun. Tapi yang mengagumkan, mereka tidak pernah sekalipun mengeluh atas apa yang mereka rasakan sekarang. Karena menuntut ilmu di sini adalah meman karena keinginan mereka sendiri, jadi bukan karena paksaan dari orang tua atau faktor eksternal yang lain. Ketika ditanya mengapa mereka memilih pondok pesantren, ada yang menjawab bahwa mereka udah bosan dengan pelajaran exact yang membebani fikiran mereka. Mereka lebih menyukai hal-hal seperti ini daripada harus bersekolah di tempat yang formal seperti sekolah.
Kami datang ke tempat ini bukan karena apa-apa juga, tapi karena kami ingin menimba sedikit ilmu dari para pengasuh pondok pesantren di sini. Dari sinilah kami tahu dan mengerti bagaimana arti kehidupan yang sebenarnya, ternyata tak seindah yang kita bayangkan sebelumnya. Kami semua terkagum-kagum dengan kebaikan serta sikap mereka semua kepada kami, tentang Tata Krama yang mereka junjung tinggi sekali, tentang semuanya.
Teman sekamar kami pun tak hanya anak sekolahan, tapi anak kuliahan juga. Mereka berasal dari UIN SA, mereka datang ber-empat. Yang paling lucu adalah salah satu dari mereka merupakan orang asli Cilacap, jadi dia pake bahasa "Ngapak" gitu katanya. Lucuu banget deh pas mereka lagi dialog bareng. Kita cuma bisa melongo melihat mereka berbincang-bincang, karena emang bahasanya itu aneeh banget. Kadang kita juga ketawa-ketawa sendiri, karena gak ngerti apa yang mereka omongin..hehe. Saat di sini juga kita kasih kejutan buat salah satu temen kita yang ulang tahun ke-17 nya. Namanya Arin, dia yang di tengah itu, pake jilbab biru dongker. Jam 12 malem itu kita bangunin dia, eeehh dia malah bingung, linglung...udah sembuh linglungnya pake acara nangis segala lagi..hadeeeh, dasar temenku yang satu ini emang aneh kok orange, tapi gak papa, itu biar jadi ciri khasnya dia.
17 hari di sini membuat kami mengerti segalanya tentang kehidupan. Terimakasih semuanyaaaaa...

0 komentar:

Posting Komentar